Senin, 25 Oktober 2010






PELATIHAN MENGENAI KESELAMATAN DAN KEAMANAN MENGENDARA SEPEDA MOTOR

1.PENGETAHUAN MENGENAI MOTOR DAN KARAKTERNYA
Sebelum kita memasuki materi mengenai keselamatan dan keamanan berkendara maka ada baiknya kita mengetahui tipe motor dan karakteristiknya agar kita mengerti karakter motor yang kita gunakan.

o Type motor dan karakteristiknya
Sampai dengan era tahun 1950 an saat itu hanya ada satu tipe motor saja dan all purpose motor ini hanya didisign khusus hanya untuk penggunaan dijalan raya saja. Modifikasi memang dilakukan misalnya untuk keperluan gravel off-road use seperti untuk kebutuhan perang namun dasar dan karakteristik motor tetap sama.
Saat ini ada beberapa tipe motor dengan fungsi dan jenis serta kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Semakin berkembangnya tehnologi maka semakin beraneka ragam pula jenis motor.

o Motor Tradisional atau motor untuk kegunaan umum
Motor tradisional atau motor yang digunakan untuk umum pada dasarnya benar benar dibuat untuk kepentingan umum dengan kurang memperhatikan style atau fungsi tambahan lainnya. Motor ini dikategorikan pada middle level performance baik dari segi kemampuan (handling response, breaking, coupling dll) dan juga dari segi ergonomics. Contohnya adalah Suzuki A100. namun kelebihannya jenis motor ini sangat bandel dan kuat.

o Cruiser atau penjelajah
Saat ini adalah motor yang populer karena sangat enak untuk digunakan menjelajah dan jarak jauh. Biasanya type in sudah mulai memperhatikan style, appearrance tetapi kurang dalam performance. Contohnya adalah Harley Davidson atau di Indonesia diantaranya adalah Honda Megapro dan Honda Tiger atau Suzuki Thunder.

o Sportbike atau khusus untuk kegiatan sport baik on maupun off road use
Bentuk dan konstruksinya biasanya ringan, streamline dan aerodinamis sangat memperhatikan handling, pengoperasian, akselerasi, top speed, braking dan cornering. Seringkali motor jenis ini kurang comfortable. Contohnya honda NSR atau Motor Trail RM.

o Touring
Diluar negeri ada pula jenis motor seperti ini. Hampir sama fungsinya dengan motor yang digunakan untuk menjelajah dan biasanya dilengkapi dengan beberapa perangkat tambahan untuk kenyamanan diantaranya optional stereo, cruise control dan lain sebagainya. Biasanya motor touring agak berat dan power output yang moderat (sedang). Lebih menekankan pada rasa nyaman dan untuk keperluan jarak jauh.

o Sport Touring
Adalah kombinasi antara sport dan touring, relatif lebih responsive dalam handling, high performance braking, dan baik untuk pengendaraan jarak jauh.

o Dual purpose
Motor ini dirancang untuk dua alam yang berbeda yakni on dan off-road, tipikalnya ringan, tinggi dan ramping dengan menggunakan long suspension travel dan ban yang cocok untuk on dan off-road dengan profil yang lumayan kasar. Saat ini di Indonesia sudah ditawarkan pula produk ini diantaranya Kanzen dan Hyosung.

o Scooter
Motor ini biasanya berbentuk kecil dan bentuknya menyerupai kumbang dengan mesin tipikal disebelah kiri, bentuknya yang seperti kumbang memberikan keleluasaan kedua kaki kita untuk ditempatkan di floor deck motor tersebut. Kebanyakan tidak cocok untuk penggunakan pada kecepatan tinggi atau jalanan yang rusak dan berlobang.

o Mopeds dan nopeds
Sangat ringan, kurang bertenaga dan biasanya digunakan untuk urban transportation jarak dejat, tidak mempunyai top speed yang baik sehingga membuat kendaraan ini kurang nyaman dan kurang cocok di jalan raya.

o Sidecars
Menggunakan 3 roda dan biasanya gerobak samping atau additional carriage ditempelkan disebelah kiri motor (untuk jalan raya left lane) atau sebelah kanan motor (untuk jalan raya right lane). Saat ini kendaraan jenis ini diindonesia belum dijual bebas untuk umum.

o Automatic
Saat ini banyak motor otomatik seperti misalnya Kymco Jetmatik, Kanzen Scuderia, Yamaha Nouvo. Bentuknya mirip vespa dengan mesin dibagian sebelah kiri dan tidak menggunakan rantai. Biasanya menggunakan Belt untuk memutarkan roda belakang. Posisi rem ada ditangan semua sehingga pengendara yang biasa menggunakan motor manual perlu menyesuaikan diri dengan motor type ini.

o Underbone/Bebek
Jenis ini sangat populer di Indonesia dan hampir semua merek motor memproduksi jenis ini. Dengan mudah dapat dikenali jenis motor ini yang mempunyai tangki bensin dibawah tempat duduk dan bentuknya menyerupai bebek. Dahulu motor ini diperuntukan bagi wanita namun pada perkembangannya motor jenis ini bahkan berkembang menjadi motor sport jenis bebek dengan kapasitas silinder 120 CC dan mempunyai tuas kopling manual bukan semi otomatik seperti yang biasanya dijumpai hampir diseluruh motor bebek.

Gaya bebas dalam berkendara motor


Inilah seni berkendara motor tingkat tinggi. Si pengendara tak ubahnya penari flamenco yang menyajikan atraksi menawan di atas dua roda. Tak ada kesan brutal atau kasar seperti kuda liar. Yang tampak adalah harmonisasi antara sang joki dan motornya.
Sepeda motor yang digunakan pun perlu modifikasi khusus agar mampu diajak menari binal di atas aspal. Modifikasi ini tentu beda aliran dengan pakem MEFRIK (modern, estetika, fungsional, rasional, inovasi, dan kreasi) yang biasa menjadi acuan peserta kontes modifikasi dan condong ke arah kosmetik.
Nah, modifikasi ala freestyler tidaklah serumit peserta kontes. Sang joki lebih memperhitungkan durability, fungsionalitas, dan keseimbangan. Tak heran, motor yang digunakan untuk aksi gaya bebas itu tampil “sederhana”.
Lihatlah motor yang digunakan Johnnie Do, stunt rider kawakan dari Eropa. Motornya, CBR 600 RR, yang berjenis sport itu dimodifikasi sedemikian rupa menjadi lebih simple. Motor sport tulen itu malah mirip naked bike.
Fairing depan sebagian besar dilepas. Itu untuk memudahkan dipasangnya dua buah footpeg tambahan di rangka depan kiri kanan. Footpeg juga dipasang di swing arm (lengan ayun) belakang, kanan kiri.
Buntut CBR 600 RR keluaran 2008 itu juga dipapras. Sebagai gantinya dipasang plat besi kotak. Fungsinya sebagai pijakan kaki serta menahan motor agar tidak terbalik ketika melakukan wheelie. Jok belakang dan tangki depan juga dimodifikasi agar dapat dijadikan pijakan atau pegangan.
Setang asli CBR 600 RR yang menunduk itu, diganti model touring yang lebih tinggi. Ini agar joki lebih mudah mengendalikan motor besar itu. Setang juga dilengkapi damper (peredam getaran).
Tuas kopling pun diganti yang lebih kecil, agar memudahkan pengoperasian kala beraksi. Ditunjang skill yang terlatih bertahun-tahun, pemilik nama asli John Den Quden, ini, menyuguhkan balerina motor yang menawan. Pantas jika pria kelahiran Belanda ini banyak meraih gelar di kejuaraan freestyle Eropa.
Selama tiga tahun berturut-turut sejak 2005 dia memborong gelar Dutch Stuntriding Champion. Terakhir Johnnie merebut 1st place Belgium Stuntwars 2007, merebut gelar juara di European Stuntriding Championships 2007, di Amsterdam, Belanda.
Johnnie Do datang ke Indonesia atas undangan U Mild untuk memperlihatkan kelincahannya menari di atas CBR 600 RR di arena Jakarta Fair, Kemayoran, pada Sabtu dan Minggu pekan lalu.
Sebelum hadir di Jakarta, bersama pasangannya, Stephanie, yang juga stunt rider profesional, mereka sukses beraksi di Palu dan Padang. Atraksi Johnnie Do dan Stephanie begitu memukau dengan beragam teknik, mulai dari stoppie, wheelie maupun burn out. Kadang mereka tandem menari di atas CBR 600 RR. Sekali-sekali, Stephanie ber-freestyle sendirian dengan Yamaha Scorpio yang telah dimodifikasi khusus.
“Johnnie Do dan Stephanie telah menunjukkan bagaimana profesionalismenya dalam melakukan atraksi. Baik dari skill maupun hiburan kepada penonton dan mengemasnya menjadi sebuah pertunjukan yang menarik,” ucap Yasin Tofani Sadikin, Brand Manager U Mild.
Johnnie sendiri mengaku terkesan dengan sambutan penonton di Indonesia. Dia juga kagum dengan freestyler Tanah Air. “Skill freestyler Indonesia juga bagus sekali, kami kagum melihatnya,” kata dia.
Selain beraksi, Johnnie juga melakukan coaching clinic untuk menularkan teknik freestyle gaya Eropa kepada freestyler Indonesia.